"Pelaku dilaporkan keluarga korban pada Sabtu (25/3/2017) bahwa terjadi tindak pidana percabulan dan persetubuhan anak di bawah umur yang terjadi di Perumahan Putra Naimata, Kota Kupang,"
Wiradi menyebut, pertemuan pertama korban terjadi pada Januari 2017 lalu saat korban dengan orangtuanya pergi ke mal. Saat tersebut, menurut korban, JL membuntutinya hingga balik ke kediaman.
Sepekan kemudian, sekitar pukul 11.00 Wita, saat korban sendirian di rumah, JL mendatangi kediaman korban meminta korban untuk menerimanya sebagai pacar. Tetapi, permintaan JL ditolak. Kesal cintanya bertepuk sebelah tangan, ia kemudian memperkosa FFS.
Setelah tersebut, fenomena itu dikisahkan oleh pelaku mengancam korban untuk tidak boleh. Korban mengaku baru pertama kali berhubungan dengan pelaku,"
Sepekan kemudian, JL kembali datang ke rumah korban dan bermaksud meminta "jatah". Namun, korban menentang membukakan pintu. JL yang kesal melempari rumah dan mengancam korban melalui pesan tidak panjang ke telepon genggam korban. SMS ancaman tersebut diketahui keluarga korban.
Setelah membaca SMS, ke korban ditanyakan keluarga korban. Tetapi mulanya, korban tak jujur karena takut dengan ancaman pelaku. Sesudah didesak, korban alhasil membuka kejadian yang menimpanya. Alhasil keluarga memutuskan untuk melaporkan fenomena itu ke polisi,"
Dia menerangkan, polisi awalnya kesulitan mencari sosok pemerkosa itu lantaran korban tidak mengetahui alamat pelaku. Tetapi sesudah didalami, pelaku akhirnya teridentifikasi dan sukses ditangkap.
"Pelakunya sudah kami tahan dan korban sudah divisum di rumah sakit Bhayangkara Kupang didampingi pihak keluarga,"
0 komentar:
Posting Komentar