Liputanvip88, Indonesia - Sebab bunuh diri di kampusnya, keluarga Frans Berton Martua, mahasiswa yang ditemukan mati Walau begitu, keluarga mengikhlaskan kepergian Frans.
baca juga : telpon terakhir dari frans diduga adalah arwah frans yang menelpon keluarganya sendiri.
"Kita tidak melakukan autopsi lantaran kita telah ikhlaskan," ucap bibi korban, Bou Siregar, di kediaman kesedihan, Jalan Mushola Al Rochman, Jatibening, Kota Bekasi.
Sebelum Frans diketahui bunuh diri dari lantai tujuh kampusnya itu, keluarga tidak melihat gelagat aneh Keluarga, bahkan, sempat menerima telepon dari nomor handphone korban. Namun di ujung bunyi, telepon itu mengaku sebagai sahabat kampus Frans.
"Waktu jam sepuluh malam, ibunya sempat bisa telepon dari korban. Namun saat diangkat, yang bicara temennya. Kata temennya itu, ayahnya diminta datang sebab Frans jatuh pingsan di kampus," jelas dia.
Sang bokap menuturkan jika dirinya sempat dihalangi masuk ke dalam Alasannya, Frans telah tak bernyawa dan kondisinya cukup mengenaskan.
"Ayahnya kemudian dikasih tahu, jika anaknya jatuh dari gedung. Dia tak boleh masuk. Bahkan, ayahnya sempat memohon ke pihak kampus, bagaimana pun, dia sudah siap melihat putranya," jelas Bou Siregar.
Kedua orangtuanya baru mampu melihat Frans di RSCM, Kamis enam April 2017 dinihari. Korban mengalami luka serius sekali di bagian kepala.
"Mata korban sebelah kiri sampai berwarna hijau, mungkin karana jatuh yang cukup parah," ucap Bou Siregar.
Hingga kini, HP milik korban tidak diketahui keberadaannya. Nomor ponsel milik korban juga sudah tak aktif.
"Iya, HP tersebut saat ini telah lenyap," kata ia.
Oleh karena itu, ia sempat menyangsikan mengapa keponakannya nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri loncat dari ketinggian 7 lantai.
"Kalau ada HP tersebut, mungkin kita tahu komunikasi terakhir korban. Namun biarlah, apakah korban dijatuhkan oleh seseorang atau melengserkan diri, biar waktu yang menjawab. Kami sudah ikhlas. Kami percaya, Tuhan tidak diam," kata Bou Siregar.
Ia mengatakan, kalau Frans memang mempunyai banyak sahabat wanita. Tetapi kata dia, seperti diketahui korban tidak pernah bercerita soal kehidupan peribadinya.
Paling biasa kalau soal pacar-pacaran Yah, namanya anak muda. Saya kira, bukan karena itu, sebab dari dulu dia memang banyak bergaul," pungkas Bou Siregar.
baca juga : telpon terakhir dari frans diduga adalah arwah frans yang menelpon keluarganya sendiri.
"Kita tidak melakukan autopsi lantaran kita telah ikhlaskan," ucap bibi korban, Bou Siregar, di kediaman kesedihan, Jalan Mushola Al Rochman, Jatibening, Kota Bekasi.
Sebelum Frans diketahui bunuh diri dari lantai tujuh kampusnya itu, keluarga tidak melihat gelagat aneh Keluarga, bahkan, sempat menerima telepon dari nomor handphone korban. Namun di ujung bunyi, telepon itu mengaku sebagai sahabat kampus Frans.
"Waktu jam sepuluh malam, ibunya sempat bisa telepon dari korban. Namun saat diangkat, yang bicara temennya. Kata temennya itu, ayahnya diminta datang sebab Frans jatuh pingsan di kampus," jelas dia.
Sang bokap menuturkan jika dirinya sempat dihalangi masuk ke dalam Alasannya, Frans telah tak bernyawa dan kondisinya cukup mengenaskan.
"Ayahnya kemudian dikasih tahu, jika anaknya jatuh dari gedung. Dia tak boleh masuk. Bahkan, ayahnya sempat memohon ke pihak kampus, bagaimana pun, dia sudah siap melihat putranya," jelas Bou Siregar.
Kedua orangtuanya baru mampu melihat Frans di RSCM, Kamis enam April 2017 dinihari. Korban mengalami luka serius sekali di bagian kepala.
"Mata korban sebelah kiri sampai berwarna hijau, mungkin karana jatuh yang cukup parah," ucap Bou Siregar.
Hingga kini, HP milik korban tidak diketahui keberadaannya. Nomor ponsel milik korban juga sudah tak aktif.
"Iya, HP tersebut saat ini telah lenyap," kata ia.
Oleh karena itu, ia sempat menyangsikan mengapa keponakannya nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri loncat dari ketinggian 7 lantai.
"Kalau ada HP tersebut, mungkin kita tahu komunikasi terakhir korban. Namun biarlah, apakah korban dijatuhkan oleh seseorang atau melengserkan diri, biar waktu yang menjawab. Kami sudah ikhlas. Kami percaya, Tuhan tidak diam," kata Bou Siregar.
Ia mengatakan, kalau Frans memang mempunyai banyak sahabat wanita. Tetapi kata dia, seperti diketahui korban tidak pernah bercerita soal kehidupan peribadinya.
Paling biasa kalau soal pacar-pacaran Yah, namanya anak muda. Saya kira, bukan karena itu, sebab dari dulu dia memang banyak bergaul," pungkas Bou Siregar.