Liputanvip88, Bekasi - Yohanes Prangga Janu (25), masyarakat Desa Padurenan, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Ironisnya, dia sempat mengirimkan persiapan aksinya ke sang kekasih SM (23) melewati WhatsApp (WA).
baca juga : arwah gojek gantung diri menghampiri keluarga sang kekasihnya sih SM.
Sedikitnya 3 rekaman video diirimkan oleh yohanes diketahui. Sambil mengambil seutas tambang coklat, yohanes memperlihatkan kesedihan
saksikan : video yang berdurasi 57 detik, tentang detik-detik gantung diri.
"Hai hi... Ini yang terakhir. Sebelum melakukan aksinya, kata Yohanes dengan mata lebam di detik-detik terakhir
Tak berselang lama, dia kemudian mengirimkan video kedua dengan durasi dua puluh satu detik. "Let's do it (lalu suara tak terdengar jelas), aku jadi pusing, jadi kecewa, jadi gila," ungkap Yohanes.
Dalam video ketiga, Yohanes yang juga driver ojek online Grab itu, kemudian mengikatkan seutas tali ke tengah lehernya tanpa berbicara lagi.
Sebelum tubuhnya terbujur kaku, ketiga rekaman video dengan total lima puluh tujuh detik itu dikirimkan korban ke kekasihnya Dia melakukan aksi bunuh diri di dalam kamar, lantai 2, pada Jumat 7 April 2017 pagi.
Menurut informasi di lapangan, Yohanes diketahui depresi karena orangtua si pacar tidak merestui hubungan mereka. Sejak 2013 kemudian, yohanes dan SM sudah menjalin cinta
Alasan orangtua SM tidak merestui korelasi mereka lantaran perbedaan suku. SM terpaksa menuruti keinginan orangtuanya. Dia pun diketahui memilih menjauh, meski laki-laki kelahiran Kaliurang, Yogyakarta itu cinta mati.
"Pernah jadian, tapi enggak tau kapan putusnya. Karena orang tua pacarnya tak suka (korban), walaupun 1 agama," kata Ade, abang ipar Yohanes.
Yohanes tak kenal menyerah. Dia terus mencoba mengambil hati SM. Bahkan, berulang kali, Yohanes telah mengutarakan kegalauan hatinya di akun Facebook miliknya. Hingga akhirnya, anak ketiga pasangan Tyo Y Ngadiyo dan Catrina Rusmiyati, mengancam untuk mengakhiri hidup.
Betul saja. Kamis enam April 2017 malam, Yohanes membuktikan keseriusan cinta matinya ke sang kekasih. Kasusnya baru terungkap saat keluarga korban mengetuk pintu kamarnya pada Jumat pagi.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Erna Ruswing bercerita, saat tersebut sang bokap hendak membangunkan korban dari tidurnya. Meskipun pintu diketuk sang papa sering, Yohanes tidak menyahutnya dan pintu terkunci dari dalam.
Dia kemudian mendobrak kamar, dan terperanjat melihat putra bontotnya sudah mati. "Keluarga lalu melaporkan hal ini ke polisi untuk ditelusuri," sambung Erna.
Saat olah TKP tersebut, polisi menemukan HP di bawah korban. Dalam HP itu, petugas menemukan beberapa rekaman video yang dikirimkan ke kekasihnya itu.
"Menurut keterangan orang tua korban, Yohanes stres akibat korelasi dengan pacarnya tidak direstui oleh orang tua si pacar, itu diketahui dari status Facebooknya,” ucap Erna.
Meskipun demikian, kata ia, pihak keluarga menentang usaha polisi untuk mengotopsi jenazah korban bunuh diri tersebut. Kepergian Yohanes sudah diikhlaskan mereka. Rencananya, korban, bakal dimakamkan di TPU Jatisari, Bekasi.
0 komentar:
Posting Komentar